Strategi
penyampaian isi pembelajaran merupakan komponen variabel metode untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Sekurang-kurangnya ada 2 fungsi dari strategi
ini, yaitu: (1) menyampaikan isi pembelajaran kepada mahasiswa, dan (2)
menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan siswa untuk menampilkan
unjuk kerja (seperti latihan dan tes).
Paling tidak ada 5 cara dalam
mengklasifikasi media untuk mempreskripsikan strategi penyampaian:
- Tingkat kecermatannya dalam menggambarkan sesuatu,
- Tingkat interaksi yang mampu ditimbulkannya,
- Tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya,
- Tingkat motivasi yang dapat ditimbulkannya, dan
- Tingkat biaya yang diperlukan.
Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran
merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata
interaksi antara mahasiswa dengan variabel-variabel metode pembelajaran
lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi
pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses
pembelajaran. Paling tidak ada 3 klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan,
yaitu: penjadualan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.
Kondisi Pembelajaran
Setelah mengelaborasi variabel
metode pembelajaran, meskipun secara amat umum, kini saatnya mendeskripsikan
dan mengklasifikasi variabel-variabel yang termasuk ke dalam kondisi
pembelajaran, yaitu variabel-variabel yang mempengaruhi penggunaan variabel
metode. Oleh karena perhatian kita adalah untuk mempreskripsikan metode
pembelajaran, maka variabel kondisi haruslah yang berinteraksi dengan metode,
dan sekaligus berada di luar kontrol perancang pembelajaran.
Maksud yang terpenting dari bahasan
ini adalah mengidentifikasi variabel-variabel kondisi pembelajaran yang
memiliki pengaruh utama pada ketiga variabel metode yang telah dideskripsikan
di atas. Atas dasar ini, Reigeluth dan Merrill (1979) memandang perlu
mengelompokkan variabel kondisi pembelajaran menjadi 3 kelompok, yaitu:
- Tujuan dan karakteristik bidang studi,
- Kendala dan karakteristik bidang studi, dan
- Karakteristik mahasiswa.
Tujuan pembelajaran: Pernyataan
tentang hasil pembelajaran apa yang diharapkan. Tujuan ini bisa sangat umum,
sangat khusus, atau di mana saja dalam kontinun umum-khusus.
Karakteristik bidang studi:
Aspek-aspek suatu bidang studi yang dapat memberikan landasan yang berguna
sekali dalam mempresripsikan strategi pembelajaran.
Kendala: Keterbatasan sumber-sumber, seperti waktu, media,
personalia, dan uang.
Karakteristik mahasiswa: Aspek-aspek
atau kualitas perseorangan mahasiswa, seperti bakat, motivasi, dan hasil
belajar yang telah dimilikinya.
Tujuan dan karakteristik bidang
studi dihipotesiskan memiliki pengaruh utama pada pemilihan strategi
pengorganisasian pembelajaran, kendala (dan karakteristik bidang studi) pada
pemilihan strategi penyampaian, dan karakteristrik siswa pada pemilihan
strategi pengelolaan. Bagaimanapun juga, pada tingkat tertentu, mungkin sekali
suatu variabel kondisi akan mempengaruhi setiap variabel metode (misalnya,
karakteristik mahasiswa bisa mempengaruhi pemilihan strategi pengorganisasian
dan strategi penyampaian).
Hasil Pembelajaran
Seperti halnya variabel metode dan
kondisi pembelajaran, variabel hasil pembelajaran juga dapat diklasifikasi
dengan cara yang sama. Pada tingkat yang amat umum sekali, hasil pembelajaran
dapat diklasifikasi menjadi 3, yaitu:
- Keefektifan (effectiveness),
- Efisiensi (efficiency), dan
- Daya tarik (appeal)
Keefektifan pembelajaran biasanya
diukur dengan tingkat pencapaian mahasiswa. Ada 4 aspek penting yang dapat
dipakai untuk mempreskripsikan keefektifan pembelajaran, yaitu: (1) kecermatan
penguasaan perilaku yang dipelajari atau juga sering disebut dengan
"tingkat kesalahan", (2) kecepatan unjuk kerja, (3) tingkat alih
belajar, dan (4) tingkat retensi dari apa yang dipelajari.
Efisiensi pembelajaran biasanya
diukur dengan rasio antara kefektifan dan jumlah waktu yang dipakai mahasiswa
dan/atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.
Daya tarik pembelajaran biasanya
diukur dengan mengamati kecenderungan mahasiswa untuk tetap/terus belajar. Daya
tarik pembelajaran erat sekali kaitannya dengan daya tarik bidang studi, di
mana kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi ke-duanya. Itulah
sebabnya, pengukuran kecenderungan siswa untuk terus atau tidak terus belajar
dapat dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang
studi.
Klasifikasi variabel-variabel
pembelajaran seperti telah dideskripsikan di atas, secara keseluruhan,
ditunjukkan dalam diagram klasifikasi variabel pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar