Jumat, 26 Oktober 2012

Strategi Penyampaian Pembelajaran Di Perguruan Tinggi


Strategi penyampaian isi pembelajaran merupakan komponen variabel metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Sekurang-kurangnya ada 2 fungsi dari strategi ini, yaitu: (1) menyampaikan isi pembelajaran kepada mahasiswa, dan (2) menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan siswa untuk menampilkan unjuk kerja (seperti latihan dan tes).
Paling tidak ada 5 cara dalam mengklasifikasi media  untuk mempreskripsikan strategi penyampaian:
  1. Tingkat kecermatannya dalam menggambarkan sesuatu,  
  2. Tingkat interaksi yang mampu ditimbulkannya,
  3. Tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya,
  4. Tingkat motivasi yang dapat ditimbulkannya, dan
  5. Tingkat biaya yang diperlukan.
Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara mahasiswa dengan variabel-variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu: penjadualan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.

Kondisi Pembelajaran 
Setelah mengelaborasi variabel metode pembelajaran, meskipun secara amat umum, kini saatnya mendeskripsikan dan mengklasifikasi variabel-variabel yang termasuk ke dalam kondisi pembelajaran, yaitu variabel-variabel yang mempengaruhi penggunaan variabel metode. Oleh karena perhatian kita adalah untuk mempreskripsikan metode pembelajaran, maka variabel kondisi haruslah yang berinteraksi dengan metode, dan sekaligus berada di luar kontrol perancang pembelajaran.
Maksud yang terpenting dari bahasan ini adalah mengidentifikasi variabel-variabel kondisi pembelajaran yang memiliki pengaruh utama pada ketiga variabel metode yang telah dideskripsikan di atas. Atas dasar ini, Reigeluth dan Merrill (1979) memandang perlu mengelompokkan variabel kondisi pembelajaran menjadi 3 kelompok, yaitu:
  1. Tujuan dan karakteristik bidang studi,
  2. Kendala dan karakteristik bidang studi, dan
  3. Karakteristik mahasiswa.
Tujuan pembelajaran: Pernyataan tentang hasil pembelajaran apa yang diharapkan. Tujuan ini bisa sangat umum, sangat khusus, atau di mana saja dalam kontinun umum-khusus.
Karakteristik bidang studi: Aspek-aspek suatu bidang studi yang dapat memberikan landasan yang berguna sekali dalam mempresripsikan strategi pembelajaran. 

Kendala: Keterbatasan sumber-sumber, seperti waktu, media, personalia, dan uang. 
Karakteristik mahasiswa: Aspek-aspek atau kualitas perseorangan mahasiswa, seperti bakat, motivasi, dan hasil belajar yang telah dimilikinya.
Tujuan dan karakteristik bidang studi dihipotesiskan memiliki pengaruh utama pada pemilihan strategi pengorganisasian pembelajaran, kendala (dan karakteristik bidang studi) pada pemilihan strategi penyampaian, dan karakteristrik siswa pada pemilihan strategi pengelolaan. Bagaimanapun juga, pada tingkat tertentu, mungkin sekali suatu variabel kondisi akan mempengaruhi setiap variabel metode (misalnya, karakteristik mahasiswa bisa mempengaruhi pemilihan strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian).

Hasil Pembelajaran
Seperti halnya variabel metode dan kondisi pembelajaran, variabel hasil pembelajaran juga dapat diklasifikasi dengan cara yang sama. Pada tingkat yang amat umum sekali, hasil pembelajaran dapat diklasifikasi menjadi 3, yaitu:
  1. Keefektifan (effectiveness),
  2. Efisiensi (efficiency), dan
  3. Daya tarik (appeal)
Keefektifan pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian mahasiswa. Ada 4 aspek penting yang dapat dipakai untuk mempreskripsikan keefektifan pembelajaran, yaitu: (1) kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau juga sering disebut dengan "tingkat kesalahan", (2) kecepatan unjuk kerja, (3) tingkat alih belajar, dan (4) tingkat retensi dari apa yang dipelajari.
Efisiensi pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara kefektifan dan jumlah waktu yang dipakai mahasiswa dan/atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.
Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan mahasiswa untuk tetap/terus belajar. Daya tarik pembelajaran erat sekali kaitannya dengan daya tarik bidang studi, di mana kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi ke-duanya. Itulah sebabnya, pengukuran kecenderungan siswa untuk terus atau tidak terus belajar dapat dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi.
Klasifikasi variabel-variabel pembelajaran seperti telah dideskripsikan di atas, secara keseluruhan, ditunjukkan dalam diagram klasifikasi variabel pembelajaran.

Tidak ada komentar: