Saat seorang remaja mencari
identitas baru, identitas yang berbeda dari yang mereka miliki sebelumnya,
banyak remaja kita yang terjebak dalam arus coba-coba. beberapa remaja putri
mencoba berbagai dandanan, make up dan aksesoris yang menyeret mereka pada
perilaku konsumtif dan kecenderungan tabarruj, sementara yang putra mulai
membolos sekolah dan merokok. Beberapa mencandu narkoba dan bergaul terlalu
bebas.
Jika
pertanyaan-pertanyaan seputar identitas diri tidak bisa dijawab dengan baik dan
terus berlarut-larut menggelayuti pikiran mereka, ia akan semakin membingungkan
dan tak peduli dengan apa pun yang ada di sekitarnya. Banyak yang gagal dalam
menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang penting dan mendasar tadi.
Kegagalan dalam definisi diri membuat remaja mengalami ’kebingungan peran’
(role confusion) saat mencari model peran yang akan diikuti.
Model
peran orang tua yang sebelumnya mereka idealkan semasa kecil kini mulai ingin
mereka jauhi, terutama jika orang tua bermasalah. Remaja mulai melirik
model-model peran dan identitas yang ada di luar keluarganya. Namun, mereka
seringkali mengalami kebingungan karena ada begitu banyak pilihan peran dan
nilai-nilai yang saling bertentangan satu sama lain, sementara mereka tidak
memperoleh bimbingan yang mantap bagaimana seharusnya menentukan pilihan yang
terbaik bagi diri mereka sendiri. Semua itu membawa remaja kepada kondisi yang
sangat labil, rentan, dan mudah terpengaruh oleh lingkungannya. Pada
gilirannya, tidak sedikit remaja yang akhirnya terjerumus dalam berbagai
persoalan serius sebagaimana yang akan disinggung pada bagian awal dari tulisan
ini.
Situasi
ini menjadi semakin buruk, karena kaum kapitalis, khususnya para pengusaha
bisnis hiburan, berusaha mengambil keuntungan dari kondisi remaja yang labil.
Pencarian jati diri remaja dilihat oleh mereka sebagai ”permintaan” (demand)
dan peluang bisnis. Mereka pun kemudian memberikan ”penawaran” (supply) berupa
artis dan selebritis yang menampilkan identitas semu (pseudo-identity). Remaja
tak sekedar mengapresiasi para selebritis karena film atau lagu mereka yang
menarik, tapi juga karena para selebritis itu menampilkan model-model identitas
yang bisa mereka tiru dan ikuti. Hanya saja, peniruan yang mereka lakukan ini
tidak menyelesaikan problem dan gejolak pada diri mereka, malah semakin
melipatgandakannya.
Oleh
sebab itu, secara umum, para remaja sekarang ini dihadapkan kepada beberapa
persoalan dan ancaman besar. Di antara ancaman tersebut adalah:
a. Problem psikologis seperti rasa minder
b. Ancaman NARKOBA[1]
c. Ancaman Pornografi
d. Ancaman pergaulan bebas
e. Broken Home
Kelabilan serta gejolak masa remaja yang berlebihan adalah realitas masyarakat modern yang merupakan dampak dari globalisasi dan perubahan budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar